Jumat, 03 Mei 2013

Kisah terindah: #2 Malam-malamku





Aku yang pada saat itu sedang melakukan Prakerin di sebuah perusahaan yang letaknya jauh dari rumahku, mulai terbiasa dengan pekerjaan pekerjaan dan menikmati suasana yang ada. Jakarta. Ibukota, tempat banyak orang orang mengadu nasib. Disanalah aku mengarungi samudera pengalaman.
Dan satu dalam fikiranku, aku bebas.
Bebas disini bukan berarti aku tak punya batas. Tapi aku bisa merasakan hidup mandiri. Meskipun tak sepenuhnya mandiri, karena orangtuaku senantiasa memantau ku dan memberikan banyak perhatian.
Setiap seminggu sekali aku pulang ke daerah asalku. Tiada tempat yang nyaman selain pulang ke rumah.

Dirumah, waktu begitu terasa cepat.. Seperti biasanya, aku yang sudah kecanduan dunia internet ini tak henti hentinya menghabiskan waktu di depan komputer. Bahkan hingga larut malam. Terkadang, aku lupa kapan waktunya makan. Duniaku telah diambil alih olehnya. Yang ada hanyalah dunia khayalan, dunia maya karena kenyataan ini selalu tak sesuai dengan apa yang ku harapkan. Kata mereka *orang yang tak perlu pembaca ketahui*, dunia kenyataan teramat keras. Dan aku hanya bisa melampiaskannya pada dunia maya. Tak baik? Mungkin. Tapi aku merasa lebih baik meskipun hati ini terasa kosong. Aku kesepian dan terluka. Meski tak pernah ku perlihatkan didepan khalayak.
Ini tentang peraturan dan tentang siapa yang harus menang dan kalah. Aku tak punya kendali apa-apa soal ini, karena hanya pemimpin yang mampu berkuasa. Sedangkan aku? Hanya seonggok gadis kecil yang tak tahu apa-apa dan hanya memikirkan dunia kesenangan. Tapi semakin aku berusaha menutupi rasa sakit itu, semakin pedih luka yang teramat dalam itu.
Aku hanya duduk termenung, menikmati suasana malam yang seperti biasanya. Sepi............

Malam itu, aku membuka facebook ku. Sekedar tuk membunuh waktu, aku membiarkan facebook ku terlihat online... Dan aku kembali membuka situs itu, aku mendengarkan seseorang yang sedang berbicara. Aku menikmati alunan lagu dan untaian kata kata yang diutarakan oleh sang penyiar. Sesekali aku pun merequest lagu favoritku, dan bertegur sapa dengan seseorang yang baru baru ini ku kenal. Tak terasa, sampai larut malam aku masih mendengarkannya. Pukul 01.30, aku masih mengedip seperti biasanya. Tak ada rasa kantuk sedikitpun, padahal esok hari aku harus kembali pergi ke Jakarta untuk melanjutkan Prakerin.

*** 
Malam-malam di rumah kedua *kostan* pun tak terasa sepi bagi hatiku. Meskipun aku masih sendiri *alias jomblo. Dikala 2 teman kostan ku berbagi cerita dengan kekasihnya masing-masing, aku pun tak merasa gundah, hanya saja hati kecil ku sedikit tersentil melihat pola tingkah 2 teman baik ku. "Kapan aku seperti mereka" kata ku dalam lubuk hati yang paling dalam. Tapi rasa tak karuan itu masih bisa ku kendalikan. Beruntung ada koneksi yang berterbangan indah di kamar kostanku, entah darimana asalnya. Tapi aku sangat berterimakasih pada siapapun yang memilikinya. Haha. Tanpa koneksi, bagaimana bisa aku mendengarkan penyiar radio itu siaran.
Suaramu tetap bernyanyi, walau sadarku kian tak ada... 
Pernah pada suatu ketika... Aku yang begitu lelah karena seharian pekerjaanku amat menumpuk, tak lagi sadarkan diri ketika malam itu aku mendengarkan suaranya lagi. Great. Aku berhasil tertidur lelap mendengarkan suaramu di headset yang ku kenakan, dan membiarkan notebook ku hidup semalaman.
Menurut teman sekamarku, yang sering mengalami kejadian-kejadian horor. Pada malam itu, ia melihat seseosok wanita berambut panjang sedang asyik memainkan notebook ku. Rambutku memang panjang, bila ku duduk pasti rambutku terurai sampai ke lantai, tapi aku merasa tak pernah terbangun malam itu. Apa tiba-tiba aku terbangun karena masih mendengarkan suaranya? Atau temanku yang berhalusinasi? Atau ada hantu yang menyerupai wujudku?
Entahlah...... Ini masih menjadi misteri... krik krik krik u,u


To be continued.......... 

~ 0 komentar: ~

~ Posting Komentar ~

+

Contact

Followers

Gambar tema oleh Ailime. Diberdayakan oleh Blogger.

About the Template