Kisah terindah: #4 Terhempas


Galau galau galau. Kata-kata itu masih saja berputar diatas kepalaku, bak bintang-bintang yang berkelap-kelip riang, sinarnya yang menyilaukan pelupuk mataku terkadang membuatku ikut berputar sampai kebingungan.
Ya, kali ini banyak kegalauan yang membuatku bingung. Dari dulu, aku hanya berputar dalam lingkaran api percintaan. Sampai akhirnya aku terjebak didalamnya, dan aku tak bisa keluar dari kobarannya. Tapi satu hal yang tak terfikirkan sebelumnya, ternyata air mataku dapat melawan panasnya api tersebut. Mungkin aku sudah terlalu lelah untuk menangis, hingga akhirnya aku tak sadar, lingkaran api itu telah padam. Dan aku memilih untuk melangkah. Move on.

***
Siang itu aku kembali membuka facebookku. Sebentuk simbol hati terlihat dengan jelas dimataku. Sempat ku berfikir, ini takkan ada hubungannya dengan diriku. Tapi kenyataan ini harus ku telan meski pahit. Kini, ia yang slalu bisa membuatku merasa tenang telah menjalin suatu hubungan dengan seseorang. Penyiar itu telah berdua. Sedangkan aku? Aku hanya berpura-pura tak melihat kejadian itu sebelumnya. Aku kembali pada aktivitasku. Rasanya ada sesuatu yang mengganjal dalam hatiku. Hmm. Akupun tak mengerti mengapa seperti ini. 

Tak terkira, kita semakin menjauh.

***
Kini malam telah menyelimuti. Sebagaimana pegawai yang lain, aku beserta 2 sahabatku hanya menikmati lelah yang pekat. Seperti biasanya, 2 sahabatku sedang asyik menelpon kekasihnya masing-masing. Sedangkan aku hanya menyumbat kedua telingaku dengan headset sambil menganggukan kepalaku yang berdendang dengan alunan musik. Hatiku bergejolak. 

Tak lama, sebuah nada sumbang terdengar. Seorang sahabatku menutup telpon dari kekasihnya dengan ketus dan ia menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur. Hentakannya sampai membuatku terkejut. Sepertinya ia sedang mengalami percecokan dalam dunia percintaan. Oh, so complicated. Hmm... 
Ia menyetel sebuah lagu yang berhasil menggetarkan hatiku. 
♩♬ Tersentak aku seketika..... Seakan-akan tak percaya... Saat ku lihat kau telah berdua   
Sebuah lagu sendu milik band Kerispatih yang berjudul Tak mungkin lagi kini menemani malamku yang terasa tak karuan. Aku sadar, aku telah terhanyut dalam samudera kegalauan (lagi). Bahkan sampai seminggu lamanya aku masih saja memutar ulang lagu tersebut, sampai akhirnya aku hafal seluruh lirik dan nadanya. Meski lagu ini bertemakan cinta yang dikhianati dan tak sesuai dengan apa yang terjadi padaku, tapi aku terlalu terbuai saat mendengar liriknya diawal lagu.

*** 

Aku tersadar, ternyata semakin aku bersikuat untuk melangkah, semakin banyak pula halangan dan rintangan yang datang. Dilema, bahkan kini ku terhempas di kesalahan yang sama. Seperti lagu? Ya.. lagu itu seperti terus terngiang ditelingaku. Aku tau, aku melangkah ke arah yang salah. Tapi aku tak dapat menghalau keadaan. Aku tak bisa membedakan mana rasa cinta dan kekaguman. Cinta itu tulus, murni dan melekat. Tapi kagum hanya sesaat, tak menggunakan logika dan sulit dicerna dalam fikiran. Dan tanpa disadari, ternyata aku tak pernah melangkah. Aku hanya berputar dalam roda kemunafikan, semua hanya berakhir dengan rasa yang sakit. Hingga akhirnya aku terhempas, aku semakin lemah, dan satu hal yang tak pernah terfikirkan. 

Ia tlah bersama dengan yang lain. 


Selasa, 14 Mei 2013

Kisah terindah: #3 Semenjak ada dirimu


Kisah terindah: #3 Semenjak ada dirimu

Hey bulan... Kau menyinari malamku yang gelap.
Hey bintang... Sampaikan salamku padanya. Meski aku belum mengenalnya begitu jauh, dan tak pernah bertatap muka dengannya. Tapi aku amat merasa nyaman ketika ia menyapa dibalik layar itu. Aku telah menganggapnya sebagai sahabat. Terlebih, seorang kakak yang menjadi sandaran ketika aku lelah dan tak tahu arah.

Kau selalu ada....
Hari-hari ku lewati, seperti biasanya penuh dengan kesibukan di dunia maya. Karena pekerjaanku saat prakerin bersangkutan dengan sosial media.  Dan aku amat menikmatinya.
Walau kadang banyak yang mencelaku.. "Lagi kerja kok facebookan?".
"lah emang kerja di bagian sosmed kok" jawabku yang mungkin terdengar seperti alasan klise bagi semua orang yang bertanya.
Selain itu. disela padatnya pekerjaan baru, yakni 'input data', beribu data. Aku pun senantiasa mencari hiburan yang bisa menyemangatiku atau setidaknya menghilangkan kemelut bosan yang mengintai u,u

Aku kembali membuka situs web itu. Dan yang terdengar adalah suara seseorang yang telah ku kenal sebelumnya. Sesekali ku biarkan facebook ku terlihat online. Sampai akhirnya ia menyapaku kembali.

Saat itu, aku merasakan hal yang tak beres. Hatiku sedang berkecamuk. Ada rasa kesal yang menerpa, menggoyahkan fikiran dan membuat diri ini semakin muak tuk menghadapi segalanya. Lingkungan yang ku pijaki, tak selalu membuatku nyaman. Ditempat ini aku merasa semakin sendirian. Problema ini terlalu rumit. Aku lelah, sangat lelah. Tapi apa dayaku? aku tak bisa berbuat apa-apa selain terdiam, diam dan terus diam.
Hanya suaranya yang terdengar, dan ia mempertanyakan bagaimana keadaanku sekarang. Tak ada pilihan lain, selain menceritakan semuanya. Terlihat kebetulan memang, tapi ini sebuah keajaiban.
Adalah hal yang berarti, ketika kita sedang gundah dan butuh sandaran, kemudian datang seseorang yang dengan senang hati menjadi pendengar yang baik, menampung segala keresahan, bahkan ingin menenangkan kemelut dihatiku. :)

Semenjak ada dirimu. Tanpa ku sadari, Aku amat merasa tenang.

*** 
Hari-hari berikutnya, aku masih saja berkutat dengan ribuan  data yang harus ku input. Huft. Rasanya tubuh mungilku ini sudah terlalu lelah. Ingin rasanya aku lompat dari ketinggian -,- Namun aku takut ketinggian. 
Ketika kejenuhan mulai merajalela, aku masih saja memaksakan diriku untuk terus bekerja u,u hingga aku terlalu lelah, dan kembali merasakan bosan yang teramat hebat.
Aku membuka facebook ku dan kembali memulai percakapan dengannya.
Kami membicarakan pengalaman masing-masing. Sampai akhirnya, kami membicarakan buku yang baru saja aku tulis pada tahun 2011. Ternyata, kita punya hobi yang sama. Meskipun aku mengenal dunia tulisan baru baru ini, dan ia telah lama menulis. Disini, aku mulai  merasa ada yang berbeda dari dirinya.  
Dengan percaya diri, aku meminta nya untuk mempromosikan buku ku di radio online tersebut. Dan aku mengirimi e-book buku pertamaku. 
  
Tak lama, aku mulai merasa kita semakin jauh.  Kenapa? Aku pun tak tahu.

Jumat, 03 Mei 2013

Kisah terindah: #2 Malam-malamku


Kisah terindah: #2 Malam-malamku




Aku yang pada saat itu sedang melakukan Prakerin di sebuah perusahaan yang letaknya jauh dari rumahku, mulai terbiasa dengan pekerjaan pekerjaan dan menikmati suasana yang ada. Jakarta. Ibukota, tempat banyak orang orang mengadu nasib. Disanalah aku mengarungi samudera pengalaman.
Dan satu dalam fikiranku, aku bebas.
Bebas disini bukan berarti aku tak punya batas. Tapi aku bisa merasakan hidup mandiri. Meskipun tak sepenuhnya mandiri, karena orangtuaku senantiasa memantau ku dan memberikan banyak perhatian.
Setiap seminggu sekali aku pulang ke daerah asalku. Tiada tempat yang nyaman selain pulang ke rumah.

Dirumah, waktu begitu terasa cepat.. Seperti biasanya, aku yang sudah kecanduan dunia internet ini tak henti hentinya menghabiskan waktu di depan komputer. Bahkan hingga larut malam. Terkadang, aku lupa kapan waktunya makan. Duniaku telah diambil alih olehnya. Yang ada hanyalah dunia khayalan, dunia maya karena kenyataan ini selalu tak sesuai dengan apa yang ku harapkan. Kata mereka *orang yang tak perlu pembaca ketahui*, dunia kenyataan teramat keras. Dan aku hanya bisa melampiaskannya pada dunia maya. Tak baik? Mungkin. Tapi aku merasa lebih baik meskipun hati ini terasa kosong. Aku kesepian dan terluka. Meski tak pernah ku perlihatkan didepan khalayak.
Ini tentang peraturan dan tentang siapa yang harus menang dan kalah. Aku tak punya kendali apa-apa soal ini, karena hanya pemimpin yang mampu berkuasa. Sedangkan aku? Hanya seonggok gadis kecil yang tak tahu apa-apa dan hanya memikirkan dunia kesenangan. Tapi semakin aku berusaha menutupi rasa sakit itu, semakin pedih luka yang teramat dalam itu.
Aku hanya duduk termenung, menikmati suasana malam yang seperti biasanya. Sepi............

Malam itu, aku membuka facebook ku. Sekedar tuk membunuh waktu, aku membiarkan facebook ku terlihat online... Dan aku kembali membuka situs itu, aku mendengarkan seseorang yang sedang berbicara. Aku menikmati alunan lagu dan untaian kata kata yang diutarakan oleh sang penyiar. Sesekali aku pun merequest lagu favoritku, dan bertegur sapa dengan seseorang yang baru baru ini ku kenal. Tak terasa, sampai larut malam aku masih mendengarkannya. Pukul 01.30, aku masih mengedip seperti biasanya. Tak ada rasa kantuk sedikitpun, padahal esok hari aku harus kembali pergi ke Jakarta untuk melanjutkan Prakerin.

*** 
Malam-malam di rumah kedua *kostan* pun tak terasa sepi bagi hatiku. Meskipun aku masih sendiri *alias jomblo. Dikala 2 teman kostan ku berbagi cerita dengan kekasihnya masing-masing, aku pun tak merasa gundah, hanya saja hati kecil ku sedikit tersentil melihat pola tingkah 2 teman baik ku. "Kapan aku seperti mereka" kata ku dalam lubuk hati yang paling dalam. Tapi rasa tak karuan itu masih bisa ku kendalikan. Beruntung ada koneksi yang berterbangan indah di kamar kostanku, entah darimana asalnya. Tapi aku sangat berterimakasih pada siapapun yang memilikinya. Haha. Tanpa koneksi, bagaimana bisa aku mendengarkan penyiar radio itu siaran.
Suaramu tetap bernyanyi, walau sadarku kian tak ada... 
Pernah pada suatu ketika... Aku yang begitu lelah karena seharian pekerjaanku amat menumpuk, tak lagi sadarkan diri ketika malam itu aku mendengarkan suaranya lagi. Great. Aku berhasil tertidur lelap mendengarkan suaramu di headset yang ku kenakan, dan membiarkan notebook ku hidup semalaman.
Menurut teman sekamarku, yang sering mengalami kejadian-kejadian horor. Pada malam itu, ia melihat seseosok wanita berambut panjang sedang asyik memainkan notebook ku. Rambutku memang panjang, bila ku duduk pasti rambutku terurai sampai ke lantai, tapi aku merasa tak pernah terbangun malam itu. Apa tiba-tiba aku terbangun karena masih mendengarkan suaranya? Atau temanku yang berhalusinasi? Atau ada hantu yang menyerupai wujudku?
Entahlah...... Ini masih menjadi misteri... krik krik krik u,u


To be continued.......... 

Kisah terindah: Mengenalmu


Kisah terindah: Mengenalmu



Malam kian larut... Sebenarnya rencana itu telah terpikirkan dan ingin segera ku laksanakan. Namun, aku belum berani mengutarakannya. Meskipun hanya berisi sepenggal kata yang merupakan isi hatiku yang sesungguhnya. Tapi aku masih belum bisa. Karena itu bukan hal yang mudah untukku.

Diam-diam aku menyimpan setitik perasaan pada seseorang, kian lama kian berkembang menjadi rasa yang tak pernah hadir sebelumnya. Ya, aku jatuh cinta. Berawal dari tegur sapa yang biasa, menjadi rasa nyaman yang ada ketika ia menyapa.

First.... 

Online. Sebuah kegiatan yang banyak dilakukan dikalangan remaja, ya meskipun di masa kini banyak juga berbagai kalangan yang ikut serta dalam kegiatan dunia maya ini.
Cinta. Sebuah perasaan yang tak menentu, bisa merubah setiap orang, dan sesuatu yang indah yang merupakan karunia sang Pencipta.
Virus cinta online. Virus ini hadir ketika seseorang yang sedang online, kemudian berkenalan dengan lawan jenisnya, berbincang di sosial media, kenal dekat, merasa nyaman, dan akhirnya membuat orang jatuh cinta. :3
Sepertinya aku terkena virus cinta online. -____-

Awalnya, akupun tak sadar telah menambahkannya ke dalam pertemanan ku di facebook. Setelah sebelumnya aku berselancar dari dinding teman satu sampai teman lainnya.
Kemudian, dia menerima permintaan pertemanan ku. Dan ia yang mengawali membuka percakapan.

Tertulis beberapa kalimat.
Ia memberikan link sebuah situs padaku, dan mengajakku untuk membukanya.
Aku mulai tertarik membuka link yang ia berikan pada pesan pribadiku. Dan.... situs nya berhasil memukau pelupuk mataku..
Aku terpaku dan menyimak dengan baik situs web tersebut, yang ternyata sebuah situs radio online..
Satu lagi yang mengusik perhatianku. Penyiarnya.

To be continued..... 

+

Contact

Followers

Gambar tema oleh Ailime. Diberdayakan oleh Blogger.

About the Template