Selamat pagi, Januari


Selamat pagi dari Kabupaten Lebak - Banten. Hari ini aku masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia yang indah ini. Daerah tinggalku masih sama, di kota Rangkasbitung. Kota kecil dengan sejuta cerita. Sudah 30 hari ku lewati di tahun 2016 ini. Dan baru sekarang ku sempatkan waktu untuk menulis blog kesayanganku ini. Yang penuh cerita saat memperjuangkannya. Aku rindu masa kejayaan blog ini, meskipun itu juga belum pantas disebut berjaya. Tapi buatku itu cukup. Blog ini memberikan banyak kesan untukku.

Sebenarnya niat untuk menulis dan berbagi ini sudah terkumpul sedari tahun lalu, tahun lalunya dan tahun lalunya lagi. Kau bisa menghitung kan? 3 tahun sudah aku vakum dari dunia blog, dunia maya dan sosial media. Dulu aku masih alay, ya semua orang pernah melewati masa itu setelah masa remajanya usai. Rasanya kini masa itu sudah terlewat jauh sejak aku (merasa) ditelan bumi.
Ada alasan yang mendesak yang tidak perlu aku ungkap untuk sekarang ini. Mungkin nanti, akan ku bagi cerita ku yang tak pernah terjamah oleh pikiranku tuk ku bagi pada para pembaca. Yang jelas, dari tulisanku ini kau bisa menilai. Betapa dunia telah mengubahku dan tulisanku menjadi seperti sekarang ini.

Sudah 30 hari di tahun 2016. Dan aku merasa seperti hidup kembali, ketika euphoria tahun baru-an dimulai. Hari pertama di tahun ini, memberikanku banyak energi positif untuk "kembali". Aku mungkin pernah melewati banyak masa-masa yang sulit, namun semua itu telah menjadikanku semakin tangguh dalam menghadapi hidup.

By the way. Tegang banget bacanya. Jangan lupa bahagia ya guys. Selalu pancarkan kilau hidupmu. Karena batu akik yang berkilau pun, bisa jadi tidak lebih berkilau dari hidupmu. This is the real me. DIZZILA a.k.a Adisti Riana Putri. The girl who always had a big dream. Let's start a new day in 2016. Semoga tahun ini memberikan banyak berkah untukku dan orang-orang disekitarku yang aku sayangi. Amin. 😘

Rabu, 21 Agustus 2013

Kisah terindah: #6 Jendela hati


Kisah terindah: #6 Jendela hati

Aku tak pernah mengusik kehidupanmu bersamanya. Aku juga mencoba melepaskan diri dari jeratan harapanku terhadapmu. Tapi kini kau yang menang. Kau telah mengakhiri hubunganmu, dan kini kau pun sendiri lagi. Dan sedikit harapanku terbangun dalam fikiran.


***

Kau mulai bertanya tentang buku itu. Bagaimana bisa kita dekat seperti ini? Hanya sebuah buku dan pengalaman yang mengantarkan aku padanya. Penyiar itu mulai tertarik membuat buku sepertiku :)
Ia tak pernah sungkan bertanya bagaimana buku itu terbit. Dan aku selalu bersemangat menjawab semua pertanyaan, juga mendengar keluh kesahnya.

Buku adalah jendela dunia. Kini bagiku, buku adalah jendela hati. Aku telah membuka hatiku kembali. 
Perlahan demi perlahan,semua proses terlewati. Keakraban mulai tertata rapi, antara aku dan dirinya tak pernah sungkan berbagi tawa dan sedih. 

Aku selalu berharap kita kan bertatap muka, suatu saat nanti. Meski rasanya tak mungkin. :(


Kamis, 25 Juli 2013

Kisah terindah: #5 Problema


Kisah terindah: #5 Problema

Haruskah aku ditelan dalam kesedihan yang tak menentu? Oh, problema. Ku ingin terbebas lepas dari belenggu ini.
Hatiku tak terkendali. 

Aku masih saja menyaksikan dua hati yang menjadi satu. Sementara aku bagaikan sisi gelap yang menyelinap didekatnya. Entahlah.

Akhirnya ku pun berusaha untuk tak mau tahu urusanku, dia dan mereka. Aku kembali pada titik kelam. 
Suaramu masih bisa ku dengar, selalu beriringan dengan rasa penuh harapan yang buntu.
Aku tak tau kemana harus melangkah. 


***

"Kamu terlalu mumet sama kegiatan kamu, satu hari aja kamu bolos kerja gapapa ko. Cari tempat yang sejuk dan banyak pepohonan ya"

Seseorang pernah mengajarkanku arti ketenangan. Ketika aku tak tahu apa yang harus ku lakukan dalam kepadatan dan kesesakan duniaku. Ia selalu berusaha menguatkanku, dan ia berhasil menjebakku kedalam buaian semu. Membuatku menjadikannya sandaran disaat ku lelah. 

Dan hanya ada satu nama dalam fikiranku. Dia. yang telah bersama yang lain. Mungkin aku terlambat hadir di kehidupannya. Atau kesalahanku yang tak bisa menyelami dunianya lebih dalam. 
Aku menyerah. Keadaan ini terlalu sulit dihadapi.

Sabtu, 25 Mei 2013

Kisah terindah: #4 Terhempas


Kisah terindah: #4 Terhempas

Galau galau galau. Kata-kata itu masih saja berputar diatas kepalaku, bak bintang-bintang yang berkelap-kelip riang, sinarnya yang menyilaukan pelupuk mataku terkadang membuatku ikut berputar sampai kebingungan.
Ya, kali ini banyak kegalauan yang membuatku bingung. Dari dulu, aku hanya berputar dalam lingkaran api percintaan. Sampai akhirnya aku terjebak didalamnya, dan aku tak bisa keluar dari kobarannya. Tapi satu hal yang tak terfikirkan sebelumnya, ternyata air mataku dapat melawan panasnya api tersebut. Mungkin aku sudah terlalu lelah untuk menangis, hingga akhirnya aku tak sadar, lingkaran api itu telah padam. Dan aku memilih untuk melangkah. Move on.

***
Siang itu aku kembali membuka facebookku. Sebentuk simbol hati terlihat dengan jelas dimataku. Sempat ku berfikir, ini takkan ada hubungannya dengan diriku. Tapi kenyataan ini harus ku telan meski pahit. Kini, ia yang slalu bisa membuatku merasa tenang telah menjalin suatu hubungan dengan seseorang. Penyiar itu telah berdua. Sedangkan aku? Aku hanya berpura-pura tak melihat kejadian itu sebelumnya. Aku kembali pada aktivitasku. Rasanya ada sesuatu yang mengganjal dalam hatiku. Hmm. Akupun tak mengerti mengapa seperti ini. 

Tak terkira, kita semakin menjauh.

***
Kini malam telah menyelimuti. Sebagaimana pegawai yang lain, aku beserta 2 sahabatku hanya menikmati lelah yang pekat. Seperti biasanya, 2 sahabatku sedang asyik menelpon kekasihnya masing-masing. Sedangkan aku hanya menyumbat kedua telingaku dengan headset sambil menganggukan kepalaku yang berdendang dengan alunan musik. Hatiku bergejolak. 

Tak lama, sebuah nada sumbang terdengar. Seorang sahabatku menutup telpon dari kekasihnya dengan ketus dan ia menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur. Hentakannya sampai membuatku terkejut. Sepertinya ia sedang mengalami percecokan dalam dunia percintaan. Oh, so complicated. Hmm... 
Ia menyetel sebuah lagu yang berhasil menggetarkan hatiku. 
♩♬ Tersentak aku seketika..... Seakan-akan tak percaya... Saat ku lihat kau telah berdua   
Sebuah lagu sendu milik band Kerispatih yang berjudul Tak mungkin lagi kini menemani malamku yang terasa tak karuan. Aku sadar, aku telah terhanyut dalam samudera kegalauan (lagi). Bahkan sampai seminggu lamanya aku masih saja memutar ulang lagu tersebut, sampai akhirnya aku hafal seluruh lirik dan nadanya. Meski lagu ini bertemakan cinta yang dikhianati dan tak sesuai dengan apa yang terjadi padaku, tapi aku terlalu terbuai saat mendengar liriknya diawal lagu.

*** 

Aku tersadar, ternyata semakin aku bersikuat untuk melangkah, semakin banyak pula halangan dan rintangan yang datang. Dilema, bahkan kini ku terhempas di kesalahan yang sama. Seperti lagu? Ya.. lagu itu seperti terus terngiang ditelingaku. Aku tau, aku melangkah ke arah yang salah. Tapi aku tak dapat menghalau keadaan. Aku tak bisa membedakan mana rasa cinta dan kekaguman. Cinta itu tulus, murni dan melekat. Tapi kagum hanya sesaat, tak menggunakan logika dan sulit dicerna dalam fikiran. Dan tanpa disadari, ternyata aku tak pernah melangkah. Aku hanya berputar dalam roda kemunafikan, semua hanya berakhir dengan rasa yang sakit. Hingga akhirnya aku terhempas, aku semakin lemah, dan satu hal yang tak pernah terfikirkan. 

Ia tlah bersama dengan yang lain. 


Selasa, 14 Mei 2013

Kisah terindah: #3 Semenjak ada dirimu


Kisah terindah: #3 Semenjak ada dirimu

Hey bulan... Kau menyinari malamku yang gelap.
Hey bintang... Sampaikan salamku padanya. Meski aku belum mengenalnya begitu jauh, dan tak pernah bertatap muka dengannya. Tapi aku amat merasa nyaman ketika ia menyapa dibalik layar itu. Aku telah menganggapnya sebagai sahabat. Terlebih, seorang kakak yang menjadi sandaran ketika aku lelah dan tak tahu arah.

Kau selalu ada....
Hari-hari ku lewati, seperti biasanya penuh dengan kesibukan di dunia maya. Karena pekerjaanku saat prakerin bersangkutan dengan sosial media.  Dan aku amat menikmatinya.
Walau kadang banyak yang mencelaku.. "Lagi kerja kok facebookan?".
"lah emang kerja di bagian sosmed kok" jawabku yang mungkin terdengar seperti alasan klise bagi semua orang yang bertanya.
Selain itu. disela padatnya pekerjaan baru, yakni 'input data', beribu data. Aku pun senantiasa mencari hiburan yang bisa menyemangatiku atau setidaknya menghilangkan kemelut bosan yang mengintai u,u

Aku kembali membuka situs web itu. Dan yang terdengar adalah suara seseorang yang telah ku kenal sebelumnya. Sesekali ku biarkan facebook ku terlihat online. Sampai akhirnya ia menyapaku kembali.

Saat itu, aku merasakan hal yang tak beres. Hatiku sedang berkecamuk. Ada rasa kesal yang menerpa, menggoyahkan fikiran dan membuat diri ini semakin muak tuk menghadapi segalanya. Lingkungan yang ku pijaki, tak selalu membuatku nyaman. Ditempat ini aku merasa semakin sendirian. Problema ini terlalu rumit. Aku lelah, sangat lelah. Tapi apa dayaku? aku tak bisa berbuat apa-apa selain terdiam, diam dan terus diam.
Hanya suaranya yang terdengar, dan ia mempertanyakan bagaimana keadaanku sekarang. Tak ada pilihan lain, selain menceritakan semuanya. Terlihat kebetulan memang, tapi ini sebuah keajaiban.
Adalah hal yang berarti, ketika kita sedang gundah dan butuh sandaran, kemudian datang seseorang yang dengan senang hati menjadi pendengar yang baik, menampung segala keresahan, bahkan ingin menenangkan kemelut dihatiku. :)

Semenjak ada dirimu. Tanpa ku sadari, Aku amat merasa tenang.

*** 
Hari-hari berikutnya, aku masih saja berkutat dengan ribuan  data yang harus ku input. Huft. Rasanya tubuh mungilku ini sudah terlalu lelah. Ingin rasanya aku lompat dari ketinggian -,- Namun aku takut ketinggian. 
Ketika kejenuhan mulai merajalela, aku masih saja memaksakan diriku untuk terus bekerja u,u hingga aku terlalu lelah, dan kembali merasakan bosan yang teramat hebat.
Aku membuka facebook ku dan kembali memulai percakapan dengannya.
Kami membicarakan pengalaman masing-masing. Sampai akhirnya, kami membicarakan buku yang baru saja aku tulis pada tahun 2011. Ternyata, kita punya hobi yang sama. Meskipun aku mengenal dunia tulisan baru baru ini, dan ia telah lama menulis. Disini, aku mulai  merasa ada yang berbeda dari dirinya.  
Dengan percaya diri, aku meminta nya untuk mempromosikan buku ku di radio online tersebut. Dan aku mengirimi e-book buku pertamaku. 
  
Tak lama, aku mulai merasa kita semakin jauh.  Kenapa? Aku pun tak tahu.

+

Contact

Followers

Gambar tema oleh Ailime. Diberdayakan oleh Blogger.

About the Template